• Beranda
  • Komoditas
  • Sharing
  • Jurnal Startup
  • Peluang & Inovasi
  • Berita & Opini
    • News
    • Jurnal Opini
  • Tentang Kami
Menu
  • Beranda
  • Komoditas
  • Sharing
  • Jurnal Startup
  • Peluang & Inovasi
  • Berita & Opini
    • News
    • Jurnal Opini
  • Tentang Kami

Mentan Syahrul dan Pelaku Usaha Bertekad Pacu Produksi dan Ekspor Pertanian Tiga Kali Lipat

January 9, 2020
in News
Mentan Syahrul dan Pelaku Usaha Bertekad Pacu Produksi dan Ekspor Pertanian Tiga Kali Lipat

 

Kementerian Pertanian (Kementan) bersama eksportir sektor Perkebunan bertekad meningkatkan produksi dan mendorong akselerasi Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks). Hal ini terungkap dalam pertemuan akselerasi Gratieks komoditas perkebunan di Auditorium Gedung D Kanpus Kementan, kemarin Rabu (08/01).

Dalam pertemuan tersebut, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan dalam 5 tahun ke depan pihaknya akan membuka akses pasar dan meningkatkan daya saing produksi pertanian.

Postingan Terkait

Kunjungan Direksi Anak Perusahaan PT Bukit Asam Ke Pabrik Futura Sukabumi

Daftar Komoditas Ekspor Indonesia 2019, Bagaimana Kondisi Komoditas Pertanian ?

Tim FKDB Bursatani Terus Sosialisasikan Pupuk Batubara Futura ke BPP Sukabumi

“Izinkan saya ikut campur di bawah Pak, teknis dari yang ditanam karena kalau bapak tidak tanam enggak mungkin bisa ekspor,” kata Syahrul.

Menurut Syahrul, eksportir harus memiliki tanggung jawab dalam meningkatkan produktivitas suatu komoditas untujlk mendorong ke tiga kali lipat ekspor. Dalam hal ini, pemerintah siap menjadi partner para eksportir dalam pendekatan- pendekatan di hulu untuk melakukan pengembangan produk–produk khusus komoditas pertanian kemudian bagaimana membudidayakannya atau menjaganya sampai dengan cara pengolahan.

“Perkebunan kita punya prospek yang luar biasa apalagi kita negara tropis yang memiliki komoditas spesifik. Kalo begitu, itu kita benahi dari katakanlah dipenanamannya. Tentu saja tidak hanya dengan tangan pemerintah tapi bersama,”tegasnya.

Ia menambahkan bahwa perbaikan mekanisme, sistem dan komunikasi perlu ditingkatkan untuk menjawab tantangan ekspor tiga kali lipat. Menurutnya penguatan jaringan dan fasilitas ekspor, aksistensi dan mengarah terkait capaian akan dipegang langsung oleh pemerintah. Kemudian para pengusaha dan masyarakat melakukan pengembangan penanaman dari bibit hasil penelitian litbang pertanian.

“Pemerintah tidak sendiri, harus dibantu pemikiran dari pihak lain khususnya para eksportir tetapi kita akan coba melakukan networking pada kementerian-kementerian terkait terutama kementerian luar negri untuk mencoba menanggulangi kendala ekspor,” tambah Syahrul.

Di tempat yang sama, Direktur Jenderal Perkebunan Kementan, Kasdi Subagyono mengatakan akan menaikkan produksi 35% selama 5 tahun atau 7% pertahun. Dengan demikian, ekspor akan naik sampai 300 % sampai 2024, tenaga kerja naik 25% atau 5% pertahun kemudian PDB naik 5% pertahun dan akan membangun milenial untuk menjadi entrepreneur dengan target 525.000 orang.

“Kami juga mendapat arahan dari Pak Mentan untuk bisa menekan looses, tidak terkecuali di subsektor perkebunan dan 3 sampai 5% kemudian UMKM ini penting sekali karena kita akan dorong nanti dengan KUR,” kata Kasdi.

Ia menambahkan kebijakaan Gratieks ini ditetapkan pada hakikatnya dalam rangka memperebutkan dan memenangkan pasar ekspor dunia baik kaitannya dengan daya saing maupun akses pasarnya. Selain mengejar kuantitas tiga kali lipat juga, didorong peningkatan mutu produk, konsistensi dan kontinuitasnya.

“Bapak Ibu sekalian bisa memberikan dukungan dalam perspektif investasi yang cukup besar karena APBN nya tentu kita semua menyadari hanya sebagai stimulasi,” tuturnya.

Data BPS, 2018 menunjukkan komoditas perkebunan berkontribusi terhadap PDB nasional sebesar Rp 489,25 Triliun, dengan nilai ekspor mencapai 27,9 milyar USD atau Rp 402,6 Triliun. Selain itu berkontribusi sebesar 97,4% dari sisi volume terhadap total volume ekspor komoditas pertanian tahun 2018 dan berkontribusi sebesar 96,9% dari sisi nilai terhadap total nilai ekspor komoditas pertanian tahun 2018.

Disamping itu, Mardiana, eksportir kopi Lampung, menyatakan sepakat untuk lakukan tanam sehingga dapat meningkatkan ekspor. Menurutnya kondisi komoditi saat ini di Indonesia adalah keterbatasan petani dalam skill dan pengetahuan dimana para petani masih orientasi berdasarkan kebutuhan harian sedangkan saat ini pasar industry sudah sangat besar.

“Untuk meningkatkan keingintahuan dari milenial untuk jadi petani saat ini sangat susah sehingga kita bisa menengok semua program sustainability nya dari perusahaan eksportir untuk dikaitkan dengan program Gratieks ini,” pungkasnya.

Pertemuan ini dihadiri oleh kurang lebih 200 orang yang terdiri 155 orang dari pimpinan perusahaan dan eksportir, 25 orang dari Dewan Komoditas Perkebunan dan Asosiasi Pengusaha/ Eksportir perkebunan serta masing-masing eselon 1 lingkup Kementerian Pertanian. Perusahaan yang hadir antara lain 26 perusahaan sawit, 13 perusahaan kopi, 10 perusahaan kakao, 12 perusahaan kelapa, 18 perusahaan karet, 18 perusahaan rempah, 7 perusahaan minyak atsiri, 2 perusahaan mete dan perusahaan komoditas perkebunan lainnya.

ShareSendTweetShare

Related Posts

Kunjungan Direksi Anak Perusahaan PT Bukit Asam Ke Pabrik Futura Sukabumi
News

Kunjungan Direksi Anak Perusahaan PT Bukit Asam Ke Pabrik Futura Sukabumi

Sabtu, 17 Oktober 2020, Direksi dan Komisaris PT Bumi Sawindo Permai (PT BSP) dan PT Bukit Multi Investama (PT BMI)...

January 3, 2021
Daftar Komoditas Ekspor Indonesia 2019, Bagaimana Kondisi Komoditas Pertanian ?
News

Daftar Komoditas Ekspor Indonesia 2019, Bagaimana Kondisi Komoditas Pertanian ?

Komoditas ekspor Indonesia punya peranan penting dalam menjaga neraca perdagangan agar terhindar dari defisit. Dalam perekonomian negara, nilai ekspor idealnya...

January 9, 2020
Tim FKDB Bursatani Terus Sosialisasikan Pupuk Batubara Futura ke BPP Sukabumi
News

Tim FKDB Bursatani Terus Sosialisasikan Pupuk Batubara Futura ke BPP Sukabumi

Tim Forum Komunikasi Doa Bangsa (FKDB) Bursatani terus mengenalkan teknologi Pupuk Batubara dengan program unggulannya FKDB on FARM, kepada Badan...

November 2, 2019
Kementerian Pertanian Kerja Sama Lintas Sektor Tangani Stunting
News

Kementerian Pertanian Kerja Sama Lintas Sektor Tangani Stunting

Jakarta – Presiden Joko Widodo mengatakan salah satu program prioritas di periode kedua pemerintahannya adalah pembangunan sumber daya manusia. Komitmen...

October 30, 2019
Next Post
Daftar Komoditas Ekspor Indonesia 2019, Bagaimana Kondisi Komoditas Pertanian ?

Daftar Komoditas Ekspor Indonesia 2019, Bagaimana Kondisi Komoditas Pertanian ?

Fantastis!! Petani Cabai Yang Satu Ini Kantongi Keuntungan 160 Juta

Discussion about this post