Permasalahan hama yang masih dikeluhkan para petani, mendorong sejumlah mahasiswa Universitas Andalas (Unand) Padang yang tergabung dalam Tim AGRARIS untuk mengembangkan alat yang dapat mengusir hama secara otomatis.
Alat ini ditujukan untuk membantu petani dalam mengatasi hama burung, wereng, dan tikus. Salah seorang tim agraris, Adif Bayu Tirta mengatakan, alat ini memanfaatkan bunyi frekuensi ultrasonik dalam mengusir hama burung ,wereng , dan tikus. Selain itu, alat ini juga dilengkapi dengan lampu dan flock reflector. Lampu ini berguna untuk membasmi hama wereng dan flock reflector ini berguna untuk mengusir burung dengan memanfaatkan silau yang berasal dari pantulan cahaya matahari.
Tim AGRARIS telah melakukan sosialisasi penggunaan alat ini kepada para petani di Kelompok Tani Cinta Damai yang berlokasi di Pisang, Pauh, Padang. Kelompok tani cinta damai ini sekaligus merupakan mitra dari Tim AGRARIS dalam melakukan kegiatan ini.
Kelebihan alat ini adalah kerangka utama yang dibuat semi-portable, sehingga cukup mudah bagi pengguna untuk memindahkannya. Jangkauan dari frekuensi ultrasonik dapat mencapai satu hektare lahan pertanian. Kemudian, lampu yang digunakan untuk menangkap hama wereng menggunakan controller otomatis. Controller ini digunakan agar lampu dapat hidup otomatis pada pukul 18.00 WIB dan mati pada pukul 06.00 WIB.
Pembuatan AGRARIS ini mendapatkan pendaanan dari Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) tahun2021. PKM ini merupakan salah satu program dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk mewadahi kreativitas dari seluruh mahasiswa di Indonesia.
Tim Agraris terdiri dari lima mahasiswa dan satu dosen pembimbing, yakni Muhammad Ilhamdi Rusydi selaku dosen pembimbing, M. Arif Rahman sebagai ketua tim dengan anggota Wahyu Pradana, Adif Bayu Tirta, Yolanda Farmayeni, dan Ahmad Abel Alfando.
Ide pembuatan alat ini berdasarkan dari berita pada akhir 2020 lalu, dikutip dari kompas.com, 70 hektare sawah di Padang diserang hama wereng. Khususnya di daerah Pisang, Pauh, Padang (tempat lokasi mitra) dan mengalami kerugian mencapai 80 – 90% lahan pertanian yang terserang hama.
Rencana tim kedepannya yaitu mengevaluasi dan meningkatkan kinerja dari alat ini sesuai dengan kebutuhan dari mitra. Kemudian juga akan dilakukan survei kepada masyarakat Kelompok Tani Cinta Damai terhadap manfaat yang diperoleh dari alat dari Tim Agraris ini. (mat)
Sumber : hariansinggalang.co.id
Leave a Reply