Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) melalui Balai Besar Litbang Pascapanen (BB Pascapanen) dan Puslitbang Tanaman Pangan (Puslitbangtan), melaksanakan workshop pengembangan tepung ubi kayu pregelatinisasi untuk industri pangan nasional, Selasa (7/6/2022) di Aula Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi.
Dr. Nuning Argo Subekti, perwakilan dari Puslitbangtan, saat pembukaan kegiatan menyampaikan bahwa kegiatan tersebut telah berjalan selama dua tahun dengan melibatkan petani maupun industri terkait. Kegiatan riset ubi kayu yang awalnya hanya kegiatan penelitian berupa pengenalan teknologi dan inovasi rakitan Balitbangtan saat ini telah berkembang menjadi bisnis ubi kayu, dengan produk utama adalah tepung pregelatinisasi.
“Para petani saat ini telah menjual chips kering kepada pabrik pembuatan tepung pregelatinisasi dengan harga yang lebih menguntungkan,” ungkap Dr. Nuning.
Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi Denis Eriska, M.Si., pada kesempatan yang sama sangat mengapresiasi berbagai rangkaian kegiatan dan pendampingan yang telah dilakukan oleh Balitbangtan dalam dua tahun terakhir. Denis berharap agar kerjasama riset kolaboratif ini dapat terus berlanjut dalam berbagai aspek ke depannya.
“Kami mengharapkan upaya kerja sama dapat terus terjalin secara berkelanjutan, baik dari sisi pendampingan teknologi produksi ubi kayu, pengolahan maupun pemasaran, bahkan kerja sama dengan para off taker, tujuannya agar para petani memperoleh peningkatan kesejahteraan,” ungkapnya.
Pada workshop kali ini, para peserta diberikan materi mengenai profil teknologi tepung ubi kayu pregelatinisasi oleh Dr. Endang Yuli Purwani (BB Pascapanen) serta materi pemasaran produksi dan branding produk tepung pregelatinisasi oleh Ir. I Putu Wardana, M.Sc (Puslitbangtan).
Selain itu, para peserta juga mengikuti kelas memasak mengenai produk-produk yang potensial untuk dikembangkan di setiap lokasi secara antusias, terutama ketika menikmati berbagai hidangan olahan tepung pregelatinisasi yang disediakan oleh tim BB Pascapanen.
Dr. Endang mewakili tim menyampaikan terima kasih atas atensi dan antusiasme para peserta dalam mengikuti rangkaian kegiatan workshop kali ini. “Kami berharap, kegiatan ini akan terus berlanjut dengan percontohan yang telah kami lakukan di Kecamatan Warung Kiara dan Kecamatan Cigombong selama dua tahun terakhir,” tuturnya.
Kegiatan yang dihadiri lebih dari 50 peserta antara dari Kelompok Wanita Tani, Gapoktan/Poktan serta beberapa pemangku kepentingan ini, merupakan salah satu rangkaian kegiatan Riset Produktif (RISPRO) Kompetitif yang didanai oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan.
Dr. Endang juga mengungkapkan bahwa kegiatan RISPRO yang dilaksanakan telah mengimplementasikan prinsip pentahelix dalam dunia riset, yaitu melibatkan kolaborasi para stake holder yang terdiri dari akademisi, bisnis, komunitas, pemerintah dan media. (Uje)
Leave a Reply