ASURA: Smart Assisting Robot untuk Meningkatkan Kapasitas Pemanenan

Perkembangan teknologi robotik telah memberikan pengaruh besar pada berbagai bidang kehidupan. Tidak terkecuali bidang pertanian.

Dengan masuknya teknologi robotik, citra negatif bidang pertanian yang identik dengan aktivitas fisik yang kotor dan melelahkan akan mampu diubah. Sehingga animo generasi muda pada bidang pertanian pun akan kembali meningkat.

Semangat inilah yang diusung oleh Tim Program Kreativitas Mahasiswa-Karsa Cipta (PKM-KC)  Departemen Teknologi Mesin dan Biosistem (TMB), Fakultas Teknologi Pertanian (FATETA) Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui karya mereka Smart Assisting Robot yang bernama ‘ASURA’.

Robot ini dirancang untuk membantu meringankan beban kerja petani khususnya dalam kegiatan pemanenan buah dan sayur di dalam greenhouse.

Tim Asura terdiri dari Sutan Muhammad Sadam Awal, Unggul Teguh Prasetyo, Ahmad Safrizal, dan Alifah Nur Aini. Mereka menuturkan bahwa gagasan awal dari sistem mereka ini berasal dari masalah yang mereka temui ketika melakukan Praktik Lapangan di salah satu perusahaan budidaya sayuran di dalam greenhouse di Lembang.

Mereka mengamati petani yang memanen sayuran mengalami kesulitan dalam membawa hasil panen karena berat. Selama proses panen, petani yang berpindah tempat harus turut membawa keranjang yang berisi hasil panen.

Kegiatan ini membuat proses panen menjadi kurang efektif. “Manusia memiliki keunggulan dalam identifikasi dan pengambilan keputusan, namun rawan terhadap kelelahan. Di sisi lain robot memiliki keunggulan dari sisi daya tahan ketika bekerja. Melalui robot Asura ini, kita ingin menggabungkan keunggulan keduanya,” tutur Sutan terkait ide rancangan robot yang dikembangkan timnya.

Baca juga:  Sains Disekularkan, Bertentangan dengan Nilai-nilai Islam?

Robot Asura ini bekerja berdasarkan prinsip ‘object tracking’ di mana robot akan bergerak otomatis menggunakan sensor kamera yang akan mendeteksi penanda (marker) khusus yang dipasang pada sepatu boot pemanen dan berupaya untuk terus mengikutinya.

Pemanen yang berjalan akan diikuti oleh robot Asura sehingga pemanen dapat fokus melakukan aktivitas panen. Hasil panen kemudian akan diletakan di keranjang yang dibawa oleh robot Asura.

Dengan kolaborasi semacam ini diharapkan kapasitas kerja pemanenan dapat ditingkatkan. Asura dapat menampung hasil panen hingga 25 kilogram per unit robot.

Saat ini, robot Asura baru dirancang untuk operasi di greenhouse dengan lantai relatif datar. Untuk penerapan pada kondisi pertanaman lain dapat dilakukan dengan terlebih dahulu memodifikasi roda robot.

Proses perancangan dan pembuatan robot Asura dilakukan di Kampus IPB Dramaga, Bogor. Dalam pelaksanaannya, tim ini dibimbing oleh salah satu Dosen Departemen TMB yaitu Dr. Slamet Widodo.

Berbagai pengujian skala laboratorium telah dilalui robot Asura untuk memastikan robot dapat bekerja dengan baik di lapangan. Uji lapang sendiri rencananya akan dilakukan di sebuah perusahaan yang membudidayakan timun Jepang (kyuri) di Lembang, Jawa Barat.

Baca juga:  Kiat Jeli Beli Smartphone yang Tepat Sesuai Keinginan

Selain mode operasi ‘person following’, Robot Asura juga dapat dikendalikan dari jarak jauh menggunakan aplikasi berbasis android.

Rencana ke depan, Robot Asura juga akan dilengkapi dengan alat pendeteksi bobot panen yang dapat mendata bobot hasil panen pada tiap tanaman yang selanjutnya akan ditampilkan dalam bentuk peta hasil (yield map).

Petani pengelola bisa menggunakan peta hasil tersebut untuk mengevaluasi teknik budidaya maupun parameter lingkungan mikro tanaman (suhu, RH, intensitas cahaya, dll.) sehingga bisa melakukan langkah-langkah perbaikan yang diperlukan.

Diharapkan robot Asura dapat diimplementasikan untuk mendukung terciptanya pertanian presisi, yaitu pelaksanaan kegiatan pertanian yang efisien dalam berbagai aspek. Dengan hal tersebut adanya teknologi robot kini dapat dimanfaatkan juga untuk kemajuan pertanian Indonesia.


Inovator:

  • Sutan Muhammad Sadam Awal (mahasiswa)
  • Unggul Teguh Prasetyo (mahasiswa)
  • Ahmad Safrizal (mahasiswa)
  • Alifah Nur Aini (mahasiswa)
  • Dr. Slamet Widodo (dosen pembimbing)

Kegunaan:

Mengurangi beban kerja pemanen akibat memuat hasil panen secara manual

Keunggulan:

  • Terdapat dua mode operasi yaitu: Person Following dan Android Remote Control
  • Dilengkapi dengan interface yang mudah dioperasikan
  • Mengurangi risiko kelelahan dan meningkatkan kapasitas pemanenan

Deskripsi:

ASURA memiliki dua fitur operasi yang pertama adalah mode following yang digunakan saat dilakukannya pemanenan (dalam hal ini untuk panen timun). Mode yang kedua adalah mode remote webcam yang digunakan untuk mobilitas pemanen apabila ASURA akan dipindahkan ketempat lain.

Pemanen yang berjalan akan diikuti oleh ASURA sehingga pemanen dapat fokus melakukan aktivitas panen. Hasil panen kemudian akan diletakan di keranjang yang dibawa oleh ASURA. Dengan adanya kolaborasi ini diharapkan kapasitas kerja pemanenan dapat ditingkatkan.

ASURA dilengkapi dengan alat pendeteksi bobot panen yang dapat mendata bobot timun yang dipanen pada petak pertanaman tertentu. Petani pengelola bisa menggunakan data bobot tersebut untuk mengevaluasi teknik bertani selama musim tersebut untuk musim selanjutnya. Mesin ini dapat menampung hasil panen hingga 25 kilogram per unit robot.

Penggunaan ASURA di kondisi pertanaman lain dapat dilakukan dengan terlebih dahulu memodifikasi roda robot. Pengembangan ASURA untuk pemanenan komoditas lain juga dapat dilakukan dengan melakukan penyesuaian kapasitas kontainer dan daya mesin untuk pengangkutan.

ASURA berhasil menduduki posisi  first runner up pada kompetisi desain mesin bagi mahasiswa yang diselenggarakan oleh Departemen Teknik Mesin dan Biosistem IPB bekerja sama dengan Yanmar Indonesia pada tahun 2017.