Telaga, Inovasi Pengolah Air Siap Minum

Apa itu telaga ? mungkin rekan-rekan disini ada yang belum pernah dengar sebelumnya, atau sudah namun hanya berupa nama tempat.
Telaga adalah sebuah inovasi berupa filter air untuk menghasilkan air siap minum, memenuhi syarat kesehatan sesuai Peraturan Menteri Kesehatan no. 492 tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum dari bahan baku yang tersedia di sekitar kita.

Bekerja tanpa membutuhkan listrik, tanpa merebus dan tanpa bahan bakar. Biaya operasional yang dibutuhkan nol. Desain sederhana, berukuran kecil sehingga mobile/mudah didistribusikan untuk kebutuhan sehari-hari baik pribadi maupun komunitas.

Dikembangkan oleh Doktor Sri Yusnita Irda Sari seorang dokter, dosen dan peneliti di Pusat Studi Sistem Kesehatan dan Inovasi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran.

Sayangi Keluarga, Cegah Tertular Penyakit Dengan TELAGA

Tahukah anda bahwa Indonesia adalah negara dengan kualitas air minun terburuk di Asia Tenggara ? mari kita lihat data berikut ini :

  • Sekitar setengah dari penduduk Indonesia tidak memiliki akses terhadap air minun yang layak (Data UN 2011, BPS dan KEMEN PU 2013 ).
  • Sekitar 40% air yang dihasilkan oleh depot isi ulang air minum tidak layak minum karena masih mengandung bakteri berbahaya (Data FK UNPAD 2018).
  • Di seluruh dunia, air minum tidak sehat telah membunuh lebih banyak orang dibandingkan perang dan kekerasan yang terjadi. (Pidato Ban Kii-Moon mantan sekjen PBB 2010).

Air minum yang tidak memenuhi syarat kesehatan dapat menjadi media penularan penyakit infeksi seperti diare, influenza, tipes dan lainnya. Sayangi keluarga anda, gunakan TELAGA untuk menyaring air yang ada di rumah menjadi siap minum atau memenuhi syarat kesehatan serta terbukti menurunkan kemungkinan penularan penyakit bersumber air minum hingga 99%.

Apa syarat air layak diminum ?

Air minun dinyatakan sehat / memenuhi syarat kesehatan diatur oleh Peraturan Menteri Kesehatan no. 492 Tahun 2010 tentang persyaratan kualitas air minum, yaitu :

  1. Memenuhi persyaratan mikrobiologis
    yaitu tidak mengandung bakteri pathogen yang dapat membentuk racun dalam waktu singkat pada tubuh. Bakteri pathogen yang dimaksud diantaranya adalah bakteri coliform, bakteri shigella penyebab muntaber, S.typhii yang menyebabkan typhus, serta bakteri penyebab kolera dan disentri. Air yang mengandung bakteri pathogen akan memberikan dampak buruk pada tubuh dan dampaknya pun terasa dalam waktu dekat, karena air yang dikonsumsi mengalir ke seluruh bagian tubuh.
  2. Memenuhi persyaratan kimia 
    Yaitu tidak boleh mengandung partikel terlarut yang ada dalam jumlah tertentu (tinggi) dan logam berat. Seperti misalnya senyawa kimia jenis Hg, Ni. Pb, Zn, dan Ag. Pun jika air tersebut mengandung senyawa hidrokarbon dan detergen, karena air jenis ini beracun dan akan mendenaturasikan protein dalam tubuh. Selain itu, senyawa kimia yang terdapat pada air akan dengan mudah bereaksi dalam biomolekul.
  3. Memenuhi persyaratan fisik
    Yaitu persyaratan nyata yang terlihat dan dapat dirasakan dengan baik. Air minum sehat yang layak konsumsi adalah air minum yang jernih, tidak berbau, tidak berwarna, tidak memiliki rasa, dan juga tidak menimbulkan endapan. Apabila air minum menampakan salah satu gejala fisik yang bertentangan dengan persyaratan fisik tersebut, dapat dipastikan air tersebut bukanlah jenis air yang layak konsumsi.
TELAGA Merupakan Metode Terbaik Untuk Menyediakan Air Minum Bagi Keluarga

Jika dibandingkan dengan merebus, membeli air kemasan bermerek dan membeli air isi ulang :

  • Mudah digunakan, cukup menuangkan air bersih yang ada di rumah.
  • Menggunakan bahan baku air apa saja yang tersedia seperti Air sumur, Air bersumber mata air, Air permukaan (sungai, danau, rawa, kolam), Air hujan, Air banjir, Air lainnya selain air laut.
  • Murah (biaya produksi air minum nol (0) rupiah).
  • Praktis (Tidak perlu galon).
  • Tanpa listrik dan Tanpa merebus.
  • 99,99% bebas kuman dan mikrobiologi berbahaya lainnya.
  • Menghilangkan bahan kimia berbahaya.
  • Sehat (Sesuai peraturan Kementerian Kesehatan).
  • Ramah lingkungan karena tidak ada sampah plastik kemasan air minum.
  • Penggunaan jangka panjang, yaitu filter yang dapat digunakan sekitar 3-4 tahun.

Umumnya keluarga menyediakan air minum dengan cara merebus, membeli air kemasan bermerek dan membeli galon isi ulang. Berikut ini penjelasannya :

  1. Merebus atau memasak air. Metode ini membutuhkan biaya yang mahal, karena perlu panci, kompor dan bahan bakar. Disamping itu perlu waktu untuk memasak dan mendinginkan airnya. Merebus memang akan membunuh kuman dan bakteri berbahaya jika dilakukan dengan benar namun tidak menghilangkan bahan kimia berbahaya, misalnya jika mengadung pestisida tetap tidak bisa hilang, jika airnya keruh sekalipun direbus tetap keruh. Data dari dinas kesehatan menyatakan bahwa 47.5% air yang telah direbus tidak layak diminum karena masih mengandung bakteri ecoli.
  2. Membeli air kemasan. Ini jelas harganya mahal, merk terkenal di pasaran harganya diatas 15 ribu rupiah satu galon 19 liter. satu keluarga rata rata membutuhkan 2 galon per minggu hanya untuk minum, itu artinya lebih dari 1.5 juta per tahun. selain mahal yang pasti repot harus menggotong atau mengangkut ke dispenser.
  3. Membeli air isi ulang. Tahukah anda, berdasarkan data dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran ada sekitar 40% air minum yang dihasilkan oleh depot isi ulang tidak memenuhi syarat kesehatan karena masih mengandung bakteri ecoli. Salah satu sebabnya adalah karena persaingan harga yang tidak sehat sehingga menurunkan kualitas air yang dihasilkan.

FILTER AIR MINUM TELAGA adalah cara terbaik dengan harga terjangkau semua kalangan untuk menghasilkan air minum sendiri di rumah. Cukup gunakan air apa saja yang ada seperti air keran, air sumur, air PDAM, air hujan maka air minum sehat akan tersedia dengan mudah, murah dan praktis tidak perlu merebus dan tidak menggunakan listrik.

                                                      Cara kerja Filter air minum TELAGA

TELAGA bekerja menggunakan 2 buah filter yaitu Candle filter dan Keramik filter dengan 5 tahap penyaringan .

  1. Candle filter, 2 tahap penyaringan
    1. Mud filter / filter anti lumpur; menyaring kotoran berukuran besar seperti lumut, lumpur dan lain lain.
    2. Karbon aktif; menyaring bahan kimia berbahaya, menjernihkan air, memperbaiki rasa dan menghilangkan bau.
  2. Keramik filter, 3 tahap penyaringan
    1. Keramik filter; lubang pori berukuran 0,4 mikron menyaring mikrobiologi berbahaya karena kebanyakan kuman, bakteri dan lainnya berukuran diatas 0,5 mikron.
    2. Nano silver; membunuh mikrobiologi yang lolos dengan cara merusak sistem pernapasannya.
    3. Karbon aktif; menyaring bahan kimia berbahaya, menjernihkan air, memperbaiki rasa dan menghilangkan bau.

Prestasi dan Penghargaan Untuk TELAGA

Telaga telah mengikuti berbagai kompetisi tingkat nasional yang deselenggarakan oleh berbagai lembagai internasional dan mendapatkan sejumlah penghargaan bergengsi yaitu antara lain :

  • Juara lomba inovasi untuk kebencanaan yang berjudul Flood Rescillience Innovation Challange yang diselenggarakan oleh IFRC (International Federations of Red Cros and Red Crescend Societies) bekerjasama dengan PMI (Palang Merah Indonesia) di Jakarta pada awal tahun 2017.
  • Juara lomba poster berjudul Role of The Woman in Research and Education yaitu forum ilmiah yang sangat bergengsi karena diselenggarakan oleh Lembaga donor internasional USAID SHERAbekerjasama dengan Fakultas Kedokteran UNPAD tahun 2018. Dewan jurinya adalah dewan professor dari berbagai universitas terkemuka yaitu Unpad, UGM dan UI yang diketuai oleh professor Cissy Kartasasmita dari Fakultas Kedokteran UNPAD.
  • Tenan inkubasi bisnis berbasis teknologi kerjasama BIT BPPT – TBIC (Technology Business Innovation CenterPUSPITEK, KEMENRISTEK DIKTI tahun 2019.
  • Presentasi TELAGA di acara Seminar dan Lokakarya Nasional Berjudul “Membangun Masyarakat Tangguh Bencana Secara Inklusif dan Berkelanjutan” yang dihadiri oleh Wakil Presiden RI Bapak H. karena tahun sebelumnya terpilih menjadi 3 besar terbaik dalam kompetisi penanganan bencana banjir tahun 2018.
  • Juara lomba Kompetisi Inovatif Tepat Guna yang diselenggarakan oleh ICRS (Indonesian Consortium for Religius Studies) Universitas Gadjah Mada tahun 2019.Sumber : telaga.web.id