Dunia pertanian belakangan ini memanfaatkan selang infus yang digunakan pada tanaman. Sebenarnya apa ya fungsi selang infus tersebut? Pasti Anda heran ‘kan kenapa infus juga digunakan pada dunia pertanian
Sebenarnya selang infus yang dimaksud bukanlah selang infus yang biasa digunakan di dunia medis untuk memasukkan obat ke dalam tubuh manusia.
Pemanfaatan selang infus digunakan untuk menyiram tanaman ini sekarang menjadi pilihan banyak pembudidaya. Bahkan, kini ramai-ramai para pembudidaya tanaman menerapkannya. Dan, hasilnya cukup memuaskan.
Selain murah dan efisien, penggunaan selang infus untuk menyiram tanaman juga membuat intensitas dan volume air siraman dapat diatur. Untuk tanaman buah yang ditanam di rumah, teknologi ini memungkinkan pemiliknya meninggalkan rumah dalam waktu cukup lama tanpa khawatir tanaman buahnya kekurangan air.
Bahan yang diperlukan untuk membuat ‘irigasi selang infus’ ini adalah botol air mineral bekas dan selang infus bekas yang masih lengkap dengan alat pengatur debit tetesan.
Yang perlu diperhatikan, apabila menggunakan selang infus bekas rumah sakit, perlu dicuci bersih dengan alkohol agar sisa obat atau bahan kimia dalam selang tidak tersisa.
Bisa juga membeli selang infus baru lengkap dengan botolnya namun harganya cukup mahal.
Penggunaan infus dilakukan agar memudahkan proses penyiraman atau pemberian nutrisi cair secara perlahan.
Penggunaan infus sangat menghemat tenaga karena kita tidak perlu terus-menerus menyiram tanaman ketika di musim kemarau tiba. Kita bisa mengatur air yang keluar pada pengatur infus teknologi infus ini yang disebut juga irigasi tetes, membasahi tanah setetes demi setetes.
Selain meneteskan air, pada infus penambahan nutrisi pada tanaman juga sangat bermanfaat, nutrisi yang digunakan bisa menggunakan MOL (mikro organisme lokal) buatan sendiri.
Banyak tidaknya jumlah tetesan ini akan memengaruhi debit yang dikeluarkan selang. Besar kecilnya debit air sangat mudah diatur sesuai dengan kebutuhan sehingga jumlah air yang keluar dari selang sesuai dengan kebutuhan air tanaman buah yang dibudidayakan.
Bahan yang digunakan pun mudah didapatkan, yakni dengan menggunakan botol bekas. Kita bisa menggunakan bekas air mineral yang sudah tidak terpakai lagi. Cukup lubangi pada tutup botol untuk memasukkan selang.
Air pada botol penampung akan terus mengalir secara terus-menerus sepanjang hari dengan jumlah yang sama setiap waktu sehingga akan menjamin ketersediaan air yang diperlukan tanaman buah.
Leave a Reply