• Beranda
  • Komoditas
  • Sharing
  • Jurnal Startup
  • Peluang & Inovasi
  • Berita & Opini
    • News
    • Jurnal Opini
  • Tentang Kami
Menu
  • Beranda
  • Komoditas
  • Sharing
  • Jurnal Startup
  • Peluang & Inovasi
  • Berita & Opini
    • News
    • Jurnal Opini
  • Tentang Kami

Padi Adaptif Lahan Rawa untuk Serasi Kalsel

July 29, 2019
in News
Padi Adaptif Lahan Rawa untuk Serasi Kalsel

SERASI adalah program pengelolaan lahan rawa pasang surut/lebak melalui optimalisasi pemanfaatan lahan rawa, peningkatan peran petani dan kelompok tani/gabungan kelompok tani, penumbuhan dan pengembangan kelompok tani untuk melaksanakan usaha tani, dan pengembangan kawasan.

Program SERASI Kementan di 2019 ini menargetkan beberapa lokasi salah satunya Kalimantan Selatan. Rabu, (24/07/2019) Staf Ahli Menteri Pertanian Dedi Nursyamsi, Muhammad Syakir dan Pancar Simatupang melakukan kunjungan dan peninjauan lokasi demfarm SERASI di Jejangkit Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan.

Lahan pada demfarm tersebut telah sebagian ditanami beberapa varietas padi dengan sistem jajar legowo 2:1. Padi yang ditanam adalah Inpara 2, Inpara 8, Inpara 9 dan Inpari 43.

Postingan Terkait

Kunjungan Direksi Anak Perusahaan PT Bukit Asam Ke Pabrik Futura Sukabumi

Daftar Komoditas Ekspor Indonesia 2019, Bagaimana Kondisi Komoditas Pertanian ?

Mentan Syahrul dan Pelaku Usaha Bertekad Pacu Produksi dan Ekspor Pertanian Tiga Kali Lipat

Peneliti Kementan dari Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Indrastuti A Rumanti dan BPTP Kalsel Aidi Noor menjelaskan bahwa Inpara 2, 8, dan 9 dipilih karena toleran cekaman Fe (zat besi) yang menjadi masalah utama di Jejangkit. Sedangkan Inpari 43 dilaporkan cukup adaptif di lahan rawa dengan potensi hasil yang cukup tinggi.

Lebih lanjut disampaikan, selain toleran Fe, Inpara 8 dan 9 juga tahan tungro dan blast daun yang merupakan penyakit endemis di Batola dan Kalsel secara umum. Inpara 2 juga sudah dikenal luas oleh petani Batola dan baik Inpara 8 maupun 9 mempunyai rasa nasi yang pera seperti varietas lokal yang disukai masyarakat Banjar.

Menurut keterangan Kepala Balai Penelitian Lahan Rawa (Balittra) Hendri Sosiawan, varietas Inpara 2, 8, dan 9 terbukti mempunyai daya tahan terhadap cekaman kondisi abiotik dan biotik yang tidak baik terutama rendaman dan pH masam. Potensi hasilnya 6 ton/ha dengan rata-rata hasil 4.5 ton/ha.

Untuk Inpari 43, berdasarkan beberapa kegiatan penelitian Balittra dan BPTP Kalteng di Kabupaten Kuala Kapuas dan lainnya di Provinsi Kalteng, menunjukkan beberapa hasil baik. Seperti vegetatif dan generatif yang baik,  tahan rebah, tahan terhadap penyakit hawar daun dan blast, dan mudah dirontok. Potensi hasil padi ini mecapai 9 ton/ha rata-rata hasil panen di lahan pasang surut yang sudah pernah dibudidayakan beberapa musim tanam selama ini 5.5 – 6.0 ton/ha.

ShareSendTweetShare

Related Posts

Kunjungan Direksi Anak Perusahaan PT Bukit Asam Ke Pabrik Futura Sukabumi
News

Kunjungan Direksi Anak Perusahaan PT Bukit Asam Ke Pabrik Futura Sukabumi

Sabtu, 17 Oktober 2020, Direksi dan Komisaris PT Bumi Sawindo Permai (PT BSP) dan PT Bukit Multi Investama (PT BMI)...

January 3, 2021
Daftar Komoditas Ekspor Indonesia 2019, Bagaimana Kondisi Komoditas Pertanian ?
News

Daftar Komoditas Ekspor Indonesia 2019, Bagaimana Kondisi Komoditas Pertanian ?

Komoditas ekspor Indonesia punya peranan penting dalam menjaga neraca perdagangan agar terhindar dari defisit. Dalam perekonomian negara, nilai ekspor idealnya...

January 9, 2020
Mentan Syahrul dan Pelaku Usaha Bertekad Pacu Produksi dan Ekspor Pertanian Tiga Kali Lipat
News

Mentan Syahrul dan Pelaku Usaha Bertekad Pacu Produksi dan Ekspor Pertanian Tiga Kali Lipat

  Kementerian Pertanian (Kementan) bersama eksportir sektor Perkebunan bertekad meningkatkan produksi dan mendorong akselerasi Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks). Hal...

January 9, 2020
Tim FKDB Bursatani Terus Sosialisasikan Pupuk Batubara Futura ke BPP Sukabumi
News

Tim FKDB Bursatani Terus Sosialisasikan Pupuk Batubara Futura ke BPP Sukabumi

Tim Forum Komunikasi Doa Bangsa (FKDB) Bursatani terus mengenalkan teknologi Pupuk Batubara dengan program unggulannya FKDB on FARM, kepada Badan...

November 2, 2019
Next Post
Igrow Membantu Petani lewat Solusi Permodalan

Igrow Membantu Petani lewat Solusi Permodalan

Berbagi Peluang Startup Agro Maritim Bersama Founder Indonesia Startup Center | Ir Muhaimin Iqbal

Berbagi Peluang Startup Agro Maritim Bersama Founder Indonesia Startup Center | Ir Muhaimin Iqbal

Discussion about this post