Tumis, salad, sampai lalapan sayur adalah jenis makanan sehat yang sangat dibutuhkan tubuh kita. Karena sehat itu penting, banyak orang mencari-cari sumber makanan sehat seperti jenis sayuran yang satu ini. Ya, buncis Kenya adalah jenis sayur yang lagi banyak dicari. Tidak hanya oleh pasar dalam negeri, bahkan juga luar negeri. Itu mengapa, usaha budidaya buncis Kenya juga bisa menjadi peluang yang menguntungkan di masa pandemi. Ukurannya yang lebih mungil dari buncis lokal, punya keistimewaan yang menjadi daya tariknya. Apa saja, sih, keistimewaan buncis Kenya yang membuat kamu harus banget membudidayakannya? Yuk, sama-sama kita cari tahu di bawah ini!
Laris-manis di pasar internasional
Berdasarkan data Food and Agriculture Organization (FAO), Indonesia masuk dalam 3 negara produsen utama buncis Kenya selain Tiongkok dan India, yang memproduksi sebanyak 60% total kebutuhan di dunia. Sehingga tak heran bila pasar internasional begitu mencari-cari hasil produksi buncis Kenya asal Indonesia ini. Dalam 1 ha lahan, hasil panen buncis Kenya bisa mencapai 10 ton dengan penerapan SOP (Standard Operational Procedure) budidaya yang benar, seperti mengatur jarak tanam yang tepat dan menggunakan jadwal tanam. Harga jualnya pun jauh lebih tinggi, yaitu Rp18.000 per kg dibanding buncis lokal yang dijual hanya Rp5.000 – Rp7.000 per kg. Jenis buncis Kenya banyak diminati pasar luar negeri karena cita rasanya lebih manis, bertekstur renyah, dan gurih – sehingga sering digunakan untuk pendamping steak dan juga salad.
Punya peluang yang menguntungkan
Meski peminatnya banyak di pasar internasional, peluang budidaya buncis kenyang masih terbuka lebar. Kenapa? Ya, karena di Indonesia sendiri pembudidaya buncis Kenya masih bisa dihitung jari. Dengan begitu, peluangnya masih terbuka lebar. Kamu tidak perlu takut akan sepi peminat karena konsumennya tidak hanya berasal dari dalam negeri. Di Indonesia sendiri terdapat 2 jenis varietas tanaman buncis Kenya, yaitu varietas merambat dan tegak. Untuk jenis varietas tegak, cocok ditanam di daerah dataran rendah (antara 400 – 900 mdpl). Sedangkan jenis varietas merambat cocok ditanam di daerah dataran tinggi (antara 1.000 – 1.500 mdpl). Eitss, hebatnya lagi – meski tanaman buncis Kenya ini berasal dari Amerika Selatan, tapi Indonesia sudah punya bibitnya sendiri di dalam negeri tanpa harus impor dari luar.
Proses budidayanya tergolong mudah
Buncis Kenya terbilang mudah ditanam dengan tingkat kegagalan lebih rendah 20% dibanding buncis lokal. Dalam penanamannya pun, kamu tidak memerlukan penyangga kayu berlebihan sehingga dapat menekan biaya produksi. Terlebih untuk varietas tegak, tanaman buncis tidak memerlukan ajir sama sekali, sehingga bila harga sebatang ajir bambu Rp250 dan membutuhkan 30.000 ajir per ha, berarti kamu bisa menghemat modal awal hingga Rp7,5 juta. Jarak tanam yang bisa diterapkan adalah 45 cm x 50 cm dan membenamkan 2 butir benih setiap lubang tanam, dengan begitu kebutuhan benih untuk 1 ha lahan sekitar 20 kg.
Untuk hama tanaman yang kerap muncul adalah jenis ulat pemakan daun yang sering menyerang tanaman saat curah hujan tinggi. Hama ini bisa dikendalikan dengan memberi pestisida Dithane (2 ml per 5 liter air) sebanyak dua minggu sekali. Penyiraman saat musim hujan tidak perlu terlalu sering, namun jika sudah memasuki musim kemarau bisa dilakukan penyiraman 2 – 3 hari sekali. Jika tanaman sering terkena sinar matahari, maka pertumbuhan menjadi lebih cepat.
Memiliki masa panen yang singkat
Benih buncis Kenya akan tumbuh sekitar 2 minggu hari setelah tanam (HST). Pada 2 minggu HST berikan pupuk susulan jenis 2577 dengan dosis 3 gram per tanaman. Nanti setelah 45 – 60 HST buncis Kenya siap panen dengan masa panen berlangsung hingga kurang lebih 30 hari. Waktu panen lebih cepat dari jenis buncis biasa karena ukurannya yang lebih kecil sehingga panen bisa dilakukan lebih dini. Satu batang tanaman menghasilkan sekitar 8 hingga belasan buah buncis dalam 1 kali panen. Panen dapat dilakukan setiap 3 hari sekali dan sebaiknya dilakukan saat siang hari untuk menghindari buncis terkena paparan air hujan.
Sekarang jadi tertarik nggak berbudidaya buncis Kenya? Buat kamu yang sudah lebih dulu menjalankan usaha budidaya buncis Kenya, ayo, dimaksimalkan lagi produktivitasnya supaya bisa tembus pasar internasional. Usaha pertanian juga bisa, kok, bikin kamu sejahtera. Buktikan saja sendiri!
Leave a Reply