Jakarta – Kondisi sektor pertanian Indonesia dalam kurun waktu lima tahun terakhir semakin baik. Peningkatan peran sektor pertanian Indonesia tersebut dapat dilihat dari melonjaknya ekspor pertanian ke mancanegara dari tahun ke tahun.
“Fakta ini menunjukkan semakin banyak jenis komoditas pertanian kita yang dapat diekspor dan ternyata dibutuhkan oleh banyak negara di dunia. Mengukur negara dengan kinerja pertanian terbaik di dunia tidaklah mudah,” terang Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Roem Kono dalam keterangan tertulis, Senin (23/9/2019).
Menurutnya, setiap negara memiliki kelebihan tersendiri dalam bidang pertanian. Jika dilihat pertanian Indonesia hanya pada komoditas seperti bawang putih dan kedelai, tentu Indonesia belum bisa disebut yang terbaik. Apalagi selama beberapa dasawarsa terakhir memang Indonesia selalu impor kedua komoditas itu. Namun jika melihat komoditas pada sektor perkebunan seperti Sawit dan sektor hortikultura seperti manggis dan nanas, Indonesia patut berbangga dan pertanian Indonesia menjadi yang terbaik di dunia.
“Untuk melihat yang terbaik, kita perlu melihat kinerja ekspor sektor ini secara keseluruhan. Hal ini bisa dilihat dari jumlah ekspor dan total produksi dari lahan pertanian secara keseluruhan di sebuah negara,” ujarnya.
Berikut beberapa negara terbaik di dunia dengan hitungan ekspor dan jumlah lahan yang dilansir dari FAO, Investopedia, Indexmundi, BPS dan sumber lainnya.
Amerika Serikat
Negara adidaya satu ini terus mempertahankan diri menjadi negara dengan kinerja pertanian terbaik di dunia. Amerika Serikat memiliki lahan Pertanian seluas 4.058.625 kilometer persegi pada 2015.
Ekspor pertanian AS pun mencapai US$ 118.3 miliar pada 2018 dengan mayoritas dari komoditas Jagung senilai US$ 9 milliar yang menguasai 50% pangsa pasar dunia, kedelai sebesar US$ 16 milliar dengan pangsa pasar dunia 50%, serta Gandum sebesar US$ 5,4 miliar dengan pangsa pasar global mencapai 18%.
China
China menjadi negara dengan kekuatan pertanian paling kokoh di dunia. Luas garapan lahan pertanian negara tirai bambu ini mencapai 5,278,330 kilometer persegi. Menurut data Basf.com, China menyumbang 7% dari total areal pertanian secara global dan turut menyulpai makanan untuk 22% populasi dunia.
Negara tirai bambu ini unggul di sektor kapas, beras, kentang, dan banyak produk sayuran. Untuk sayuran, total ekspornya senilai US$ 18 miliar pada 2018, sedangkan produk perikanan China berhasil membukukan sebanyak US$ 6,6 miliar, kemudian kapas sebesar US$ 15 milliar, teh sebanyak US$ 1,5 miliar, dan beras US$ 378 juta.
Walaupun pertaniannya kuat, China masih mengimpor kedelai dan gandum untuk kebutuhan pokok makanan rakyatnya. Bahkan China defisit dalam impor sebesar US$ 103 milliar.
Australia
Negara ini menjadi negara ketiga dengan lahan pertaniannya mencapai 3,659,130 kilometer persegi. Australia mampu membukukan ekspor pertanian sebesar US$ 50 milliar.
Mayoritas pemasukan devisa dari sektor pertanian dihasilkan oleh produk tanaman pangan sebesar US$ 10 miliar dan peternakan yang menjadi jargon negara kangguru sebesar US$ 10,4 miliar.
Brasil
Brasil memiliki luas lahan pertanian sebesar 2,825,890 kilometer persegi. Negara samba ini membukukan ekspor pertanian sebesar US$ 35 miliar pada 2018. Ekspor kedelai Brasil mencapai rekor 83,6 juta ton pada 2018, dengan permintaan paling besar dari China. Kedelai Brasil menjadi andalan ekspor pertanian negara tersebut dengan membukukan sebesar US$ 25,9 miliar dan gula komoditas andalan kedua sebesar US$ 11,4 miliar pada 2018.
Indonesia
Jika kita mengacu pada data indexmundi, Indonesia memiliki jumlah lahan pertanian sebesar 570 ribu kilometer persegi. Total nilai ekspor komoditas pertanian Indonesia pada 2015 mencapai Rp 403,8 triliun. Pada 2018 ekspor Indonesia mencapai Rp 416,8 triliun atau sekitar US$ 29,21 miliar. Akumulasi nilai ekspor sejak 2015 hingga 2018 mencapai Rp 1.764 triliun atau terjadi peningkatan sebesar 29,7%.
Mengacu ke data BPS 2013, jumlah volume ekspor produk pertanian Indonesia adalah 33,5 juta ton. Kemudian pada 2016 mengalami dua kali kenaikan mencapai 36,1 juta ton dan 40,4 juta ton. Begitu juga 2017, ekspor produk pertanian bertambah lagi jumlahnya yakni 41,3 juta ton. Di 2018, ekspor produk pertanian mampu mengukuhkan jumlah sebesar 42,5 juta ton.
Keunggulan Indonesia turut dipengaruhi oleh kinerja komoditas sawit. Pada tahun 2018, produksi sawit Indonesia mencapai 32,02 juta ton. Menurut data Investopedia, 50% sawit dunia diekspor dari Indonesia dengan total US$ 17,89 miliar.
Leave a Reply