Budidaya Padi dengan Sistem Jajar Legowo

Siapa bilang bertani tak perlu rencana? Rencana yang matang dalam bertani tentu sangat diperlukan. Ibarat panduan, rencana ini nantinya akan mengantarkan petani pada kesejahteraan melalui peningkatan keuntungan.

Dalam perencanaan, sistem tanam merupakan aspek crucial yang tak boleh terlewatkan. Secara sederhana sistem tanam dapat diterjemahkan sebagai cara pengaturan jarak dan tata letak dari tanaman yang kita tanam, agar pertumbuhan dari tanaman dapat optimal nantinya.

Berbicara soal sistem tanam, sepertinya istilah jajar legowo sudah tak lagi asing di telinga kita. Sistem tanam yang umum digunakan pada tanaman padi ini, selain populer dikalangan petani, juga kerap menjadi bagian dari penelitian dan berbincangan di kalangan akademisi.

Sebelum membahas lebih dalam mengenai sistem tanam jajar legowo, tak lengkap jika kita tidak memahami istilah dari jajar legowo itu sendiri. Istilah legowo sebenarnya diambil dari bahasa jawa lego yang memiliki arti luas dan dowo yang berarti panjang. Kata luas dalam istilah jajar legowo dipakai karna adanya penerapan satu baris kosong dalam sistem ini, sedangkan panjang menggambarkan sistem tanam yang disusun dalam barisan.

Sehingga jika dijabarkan, sistem tanam jajar legowo merupakan sistem penanaman dalam barisan, dengan diselingi satu baris kosong. Melalui penerapan sistem ini tanaman akan mendapatkan ruang tumbuh yang lebih “longgar” serta populasi yang lebih tinggi pula. Nah, ruang tumbuh yang lebih longgar ini menjadikkan sirkulasi udara serta sinar matahari yang diterima tanaman lebih optimal. Selain itu dengan lebarnya jarak antar baris pada sistem ini, pengendalian hama juga aplikasi pupuk dapat dilakukan dengan lebih mudah dan leluasa.

Pada penanamanya sebaiknya jarak tanam dalam baris tidak terlalu rapat, menurut litbang kaltim sebaiknya jarak tanam digunakan antar rumpun dalam baris ialah 25×25 cm, dengan jarak dalam baris 12,5 cm dan jarak antar lorong 50 cm. Yang ditulis 25×12,5×50 cm.

Foto: BPTP (2013)

Adapun manfaat dan tujuan dari penerapan sistem tanam jajar legowo adalah sebagai berikut :

  1. Jumlah populasi padi akan bertambah sekitar 30%.
  2. Dengan adanya baris kosong akan mempermudah pelaksanaan pemeliharaan, pemupukan dan pengendalian hama penyakit tanaman yaitu dilakukan melalui barisan kosong atau lorong.
  3. Mengurangi kemungkinan serangan hama dan penyakit terutama hama tikus. Pada lahan yang relatif terbuka hama tikus kurang suka tinggal di dalamnya dan dengan lahan yang relatif terbuka kelembaban juga akan menjadi lebih rendah sehingga perkembangan penyakit dapat ditekan.
  4. Menghemat pupuk karena yang dipupuk hanya bagian tanaman dalam barisan.
  5. Menambah kemungkinan barisan tanaman untuk mengalami efek tanaman pinggir dengan memanfaatkan sinar matahari secara optimal bagi tanaman yang berada pada barisan pinggir. Semakin banyak intensitas sinar matahari yang mengenai tanaman maka proses metabolisme terutama fotosintesis tanaman yang terjadi di daun akan semakin tinggi sehingga akan didapatkan kualitas tanaman yang baik ditinjau dari segi pertumbuhan dan hasil.

Nah itu tadi penjabaran mengenai sistem tanam jajar legowo juga manfaatnya. Selain sistem tanam di atas masih banyak sistem tanam strategis lain yang dapat dibahas, jadi tunggu artikel kami berikutnya ya.

Sumber Referensi: Badan Penelitan dan Pengembangan Pertanian. 2013. Sistem Tanam Legowo. Kementrian Pertanian. Sukamandi.